Umumnya, masalah-masalah besar mudah menyulut stress, sehingga orang menjadi merasa tidak bahagia dan kehilangan produktifitas. Namun stress dalam tingkatan yang tidak terlalu berat justru dapat merangsang orang untuk menjadi kreatif dan banyak akal. Tapi bila beban stress sudah terlalu berat, bukan hanya berdampak pada psikis namun juga pada fisik yang cukup parah.
Oleh karena itu, kenalilah sumber utama yang dapat memicu stress.
- Kewenangan
Banyak studi menunjukkan bahwa pekerja yang merasa mempunyai tanggungjawab yang besar, namun hanya mempunyai sedikit kewenangan dalam pengambilan keputusan, beresiko mengalami masalah pembuluh jantung, dan berbaggai penyakit yang terkait dengan stress.
- Kompetensi
Apakah Anda peduli pada kemampuan Anda untuk selalu tampil prima? Apakah Anda merasa cukup tertantang? Anda merasa tidak aman dengan pekerjaan Anda? Perasaan tidak aman pada perkerjaan adalah pemicu utama stress pada banyak pekerja.
- Kejelasan
Perasaan ketidakpastian pada tugas-tugas, berbagai perubahan, atau ketidakjelasan tujuan perusahaan dapat memicu munculnya stress.
- Komunikasi
Tekanan di tempat kerja sering diakibatkan oleh buruknya komunikasi, yang dapat berujung stress. Ketidakmampuan mengekpresikan kepedulian, frustasi, atau emosi dapat memicu stress.
- Dukungan
Ketiadaan dukungan rekan kerja, akan mempersulit upaya mengatasi
masalah-masalah dalam pekerjaan sehingga menyebabkan stress.
- Signifikansi
Bila Anda mengganggap bahwa pekerjaan yang Anda lakukan tidak berharga dan tidak merasa bangga karenanya, Anda akan merasakan tekanan stress.
- Tanggungjawab bertambah
Tambahan tanggungjawab kerja akan menambah tekanan stress.
Nah agar tidak menjadi korban deraan stress, maka Anda perlu mengelola stress di tempat kerja. Anda perlu berbuat sesuatu untuk memperingan tekanan yang bisa memicu stress
- Temui atasan Anda
Sedikitnya setahun sekali (lebih sering lebih baik), Anda perlu membicarakan kinerja Anda dengan atasan. Sambil mencaritahu kelemahan yang perlu dibenahi dan kekuatan yang perlu dikembangkan, Anda dapat mencari “bocoran” tentang arah kebijakan perusahaan. Selain itu, Anda pun dapat mengkonfirmasikan isu-isu yang mungkin menyebabkan ketidaknayamanan dalam bekerja. Dengan demikian Anda dapat mempersiapakan diri Anda, untuk menghadapi hari-hari mendatang, tanpa terkaget-kaget.
- Atur waktu sebaik-baiknya
Tinggalkan pekerjaan Anda di kantor, jangan dibawa ke rumah. Bila Anda sering mengorbankan waktu bebas untuk menyelesaikan pekerjaan, tanda-tanda stress adalah ganjaran yang bakal Anda dapatkan. Bila majikan Anda menawarkan jadwal kerja yang fleksibel, manfaatkan kesempatan tersebut dengan menyesuaikan
- Matikan alat komunikasi
Ponsel dan internet memungkinkan setiap orang untuk dihubungi setiap saat. Namun jangan biarkan teknologi menghapus batas antara waktu Anda dan jam kerja Anda. Tinggalkan ponsel Anda, atau putuskan untuk tidak menerima telepon ketika Anda sedang beristirahat, atau bersantai bersama keluarga. Hindari memeriksa e-mail kerja ketika sedang di rumah.
Bila Anda merasa sangat menderita lantaran didera stress pekerjaan, dan saran di atas tidak berhasil, mungkin sudah saatnya Anda berpikir untuk berganti pekerjaan. Namun Anda harus yakin bahwa masalahnya ada pada perkerjaan atau pada Anda. Sebaiknya, Anda meluangkan waktu untuk mencari pekerjaan sebelum benar-benar mengundurkan diri. Menjadi pengangguran juga dapat menyebabkan stress. Idealnya, Anda telah mendapat pekerjaan baru sebelum mengundurkan diri, meskipun terkadang sulit terlaksana. Oleh karena itu putuskan, mana yang lebih baik; menjadi pengangguran atau menderita karena pekerjaan.